Setiap rumah yang memakai pintu konvensional, pastinya memiliki anak kunci sebagai sistem pengunci pintunya. Kejadian yang seringkali terjadi di masyarakat adalah ketika ingin menggunakan kunci pintu, baik untuk membuka atau mengunci pintu, anak kuncinya hilang, rusak, atau lupa kunci mana yang sesuai dengan pintu yang hendak digunakan. Hal itu tentu saja membuat pemilik kunci merasa tidak nyaman jika suatu ketika kejadian semacam itu terjadi. Oleh sebab itu dibuatlah “Aplikasi Sensor Piezoelektrik pada Sistem Pengunci Pintu dengan Irama Ketukan Berbasis Arduino” sehingga pemilik rumah tidak perlu khawatir mengenai kehilangan, kerusakan, atau lupa mengenai kunci yang dimiliki. Alat ini menggunakan sensor piezoelektrik sebagai sensor utama yang digunakan untuk menerima irama ketukan pada pintu. Keluaran yang dihasilkan dari alat ini adalah aktifnya Gerendel Solenoid yang digunakan untuk mengunci pintu, Buzzer, LCD, dan Modul GSM. Pemilik pintu harus mengatur kode irama ketukan terlebih dahulu supaya alat pengunci dapat bekerja. Ketika ingin membuka pintu, pengguna cukup mengetukkan kode yang sesuai dengan irama ketukan yang telah diatur,atau mengirim SMS ke Modul GSM berisikan perintah untuk membuka pintu. Saat pintu terbuka, LCD akan menampilkan “Pintu Terbuka. Silakan Masuk...”. Jika kode ketukan salah, maka pengetuk pintu akan dianggap sebagai tamu. Buzzer akan menyala layaknya bel pintu, LCD akan menampilkan “Mohon Tunggu Sebentar”, dan Modul GSM akan mengirimkan SMS ke ponsel pemilik pintu/rumah berisi pemberitahuan pesan singkat mengenai adanya tamu yang datang ke rumah. Sistem penguncian pintu ini hanya mengatur pengunci pintu untuk terkunci atau tidak terkunci, bukan untuk membuka atau menutup daun pintu. Hasil dari sistem yang dibuat ini memiliki tingkat keberhasilan 80% untuk membuka pintu melalui ketukan, dan 100% untuk membuka pintu melalui SMS.