Proses perlakuan panas adalah upaya meningkatkan kekuatan dan kekerasan baja dengan cara memanaskan baja sampai temperatur austenite diikuti quench sehingga timbul fasa martensit. Metode perlakuan panas yang praktis dapat dilakukan dengan menggunakan pemanas induksi dengan sistem continue. Pemanas induksi listrik menggunakan prinsip pemanasan akibat arus eddy yang ditimbulkan oleh fluks magnetik yang berasal dari kumparan yang dialiri arus listrik bolak-balik. Perancangan dan pembuatan rancang bangun dilakukan dengan merangkai komponen-komponen utama yang terdiri atas rangka, pemanas induksi, sistem otomasi dan sistem penampil temperatur. Pemanas induksi ini selanjutnya diuji coba untuk melakukan proses perlakuan panas pada spesimen baja Silver steel, EMS 45, dan Amutit steel. Temperatur specimen diukur dengan menggunakan thermocouple tipe K. Pengujian dilakukan untuk mencari posisi terbaik kumparan antara bagian bawah, tengah, dan atas kumparan serta dengan menggunakan isolasi dan tanpa diisolasi. Dimensi maksimal benda kerja pada pemanas induksi ini dengan ukuran 35 x 35 x 10 (mm) yang ditempatkan pada bidang miring sebelum dilakukan proses continue menggunakan motor power window. Posisi terbaik kumparatrn didapatkan pada bagian tengah kumparan dan waktu rata-rata tercepat untuk mencapai awal temperatur austenite (728 ˚C) terjadi pada baja EMS 45 dengan dimensi ø32 x 5 (mm) dengan waktu 96,6 detik dengan diisolasi. pemanasan dengan temperatur 800 ˚C didapatkan kekerasan rata-rata 63 (HRC) pada material silver steel, 46,4 (HRC) EMS 45 dan 61 (HRC) pada material amutit steel. Temperatur maksimal pada EMS 45 dengan temperatur 1200 ˚C dalam waktu 5 menit