Otomasi pada ruang bengkel listrik barat Politeknik Negeri Semarang merupakan sebuah penerapan teknologi yang mengikuti perkembangan teknologi saat ini. Tujuan dari pembuatan otomasi pada bengkel listrik barat yaitu mengurangi energi listrik yang terbuang saat ruangan tidak terpakai namun lampu dan kipas angin tetap menyala, sehingga mengurangi keterlibatan manusia dalam pengoperasian alat - alat listrik. Metode yang digunakan dalam pembuatan alat ini yaitu metode observasi, interview, study literature, dan metode dokumentasi. Proses pembuatan alat untuk otomasi pada bengkel barat melalui pertimbangan dan interview kepada pihak yang paham mengenai otomasi menggunakan LabVIEW (Laboratory Virtual Instrumentation Engineering Workbench). Alat ini terdiri dari satu buah Raspberry Pi 3 sebagai pengendali input dan output, sensor PIR (Passive Infrared Receiver) yang berfungsi untuk mendeteksi keberadaan manusia dan sensor kebakaran yang berfungsi untuk mendeteksi adanya kebakaran, serta satu unit laptop yang dilengkapi dengan LabVIEW yang berfungsi untuk mengoperasikan komponen input dan output. Setelah dilakukan otomasi pada bengkel barat maka lampu dan kipas angin akan otomatis hidup apabila ada kegiatan pada ruang tersebut dan otomatis mati apabila tidak ada kegiatan pada ruang tersebut, sehingga energi listrik pada bengkel listrik barat dapat dihemat sebesar 78,32 kWh setiap bulan.