Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan bank PD. BPR BKK Kota Semarang selama periode 2013–2016 dengan menggunakan metode CAMEL, apakah tergolong sehat, cukup sehat, kurang sehat, atau tidak sehat. CAMEL memiliki 5 faktor yaitu Capital (Permodalan), Asset quality (Kualitas aset), Manajemen, Earning (Rentabilitas), dan Likuiditas. Faktor permodalan dinilai dengan menggunakan rasio perbandingan antara modal dengan aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR), kualitas aset dinilai dengan menggunakan rasio perbandingan antara APYD dengan aktiva produktif dan PPAPYD dengan PPAPWD, faktor manajemen dinilai dengan menggunakan perhitungan dari manajemen umum dan manajemen risiko, faktor rentabilitas dinilai dengan menggunakan rasio perbandingan antara laba sebelum pajak dengan total aktiva dan BOPO, faktor likuiditas dinilai dengan menggunakan rasio perbandingan antara alat likuid dengan kewajiban segera dan LDR. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode CAMEL berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 30/12/KEP/DIR tanggal 30 April 1997 tentang Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Pekreditan Rakyat. Secara keseluruhan dari 2013 sampai 2016, tingkat kesehatan PD. BPR BKK Kota Semarang dikategorikan sehat berdasarkan faktor yang dinilai dengan jumlah nilai kredit 88,6 pada tahun 2013, 88,9 pada tahun 2014, 89 pada tahun 2015, dan 89,2 pada tahun 2016 dimana semua nilai kreditnya termasuk dalam tingkat 81≤100.