PT. Indonesia Stanley Electric sebagai perusahan lampu kendaraan bermotor terbesar di Indonesia sering mengalami kerusakan mesin pada divisi plastic injection. Berdasarkan data kerusakan mesin pada tahun 2013 sampai 2016 terdapat sistem mesin Nissei FN 4000 yang memiliki frekuensi breakdown tertinggi. Sistem perawatan yang kurang tepat merupakan faktor utama terjadinya banyak kegagalan pada mesin ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendesain sistem perawatan dengan metode Reliability Centered Maintenance. Reliability Centered Maitenance adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk melakukan tindakan perawatan dari setiap failure mode. Penerapan metode Reliability Centered Maintenance mampu memberikan interval perawatan sesuai dengan target kehandalan 80% sehingga potensi kegagalan komponen kritis dapat dihindari. Dari hasil analisis Failure Modes and Effects Analysis dapat terlihat bahwa terdapat 4 komponen kritis sistem mesin Nissei FN 4000 yang memiliki nilai RPN terbesar yaitu Fleksible Hose sebesar 448, Heater Nozzle sebesar 448, Sensor Water Level sebesar 392 dan sensor Capacitif sebesar 384. Rekomendasi kegiatan perawatan untuk komponen kritis berdasarkan analisis Logic Tree Analysis adalah Time Directed Maintenance (TDM) yaitu dengan penjadwalan penggantian komponen. Sedangkan interval perawatan sesuai target kehandalan 80% untuk komponen Fleksible Hose yaitu selama 1400 jam atau 58 hari, Heater Nozzle dengan interval perawatan selama 500 jam atau 20 hari, sensor Water Level dengan interval perawatan selama 1485 jam atau 61 hari dan sensor Capacitif interval perawatan selama 1415 jam atau 58 hari.