PT Kubota Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang peralatan pertanian khususnya memproduksi diesel engine. Salah satu mesin Computer Numerical Control (CNC) yang terdapat di PT Kubota Indonesia yaitu mesin CNC Milling Tipe HN50C yang digunakan untuk memproses crankcase (komponen Diesel Engine). Latar Belakang Perawatan preventif yang kurang optimal pada Mesin CNC Milling Tipe HN50C mengakibatkan proses produksi menjadi terhenti, down time setiap tahun tinggi dan biaya perawatan yang tidak terstruktur, maka dari itu perlu diperhatikan sistem perawatannya. Tujuan mendapatkan komponen kritis Mesin CNC Milling tipe HN50C, penjadwalan komponen kritis, dan menurunkan maintenance cost. Metode yang digunakan untuk memenuhi tujuan tersebut dilakukan analisa metode Failure Mode Effect and Criticaly Analisis (FMECA) untuk mendapatkan komponen kritis, metode Age Replacement untuk penjadwalan perawatan preventif komponen kritis, dan menghitung penurunan maintenance cost. Hasil yang didapatkan dari analisa FMECA yang merupakan komponen kritis yaitu Selang hidrolik dengan nilai RPN 224, Sensor Proximity dengan nilai RPN 192, dan Cylinder ATC dengan nilai RPN 168. Penjadwalan dengan metode age replacement Penggantian komponen selang hidrolik setelah mesin beroperasi selama 1352 jam dan dilakukan pemeriksaan setiap 300 jam supaya reliability tetap 80% dengan peningkatan availability dari 99,95% menjadi 99,98%. Penjadwalan penggantian komponen sensor proximity setelah mesin beroperasi selama 2362 jam dan dilakukan pemeriksaan setiap 1845 jam, supaya reliability tetap 90%, dengan peningkatan availability dari 99,95% menjadi 99,98%. Penjadwalan penggantian komponen cylinder ATC setelah mesin beroperasi selama 2223 jam dan dilakukan pemeriksaan setiap 490 jam, supaya realiability tetap 80%, dengan peningkatan availability dari 99,96% menjadi 99,98%. Adanya penjadwalan perawatan preventif maka perusahaan dapat menghemat biaya perawatan sebesar Rp.352.822,00, atau 39% untuk selang hidrolik, komponen sensor proximity sebesar Rp.648.948,00 atau 57%, dan komponen cylinder ATC sebesar Rp.2.471.598,00, atau 43%.