Lepasnya keramik merupakan kejadian yang tidak diinginkan, salah satu penyebabnya adalah adanya udara terperangkap yang menyebabkan luasan yang melekat pada dinding berkurang. Untuk mengurangi hal tersebut dapat digunakan bahan tambah/additive silica fume yang ukuran partikelnya lebih kecil (< 1μm) guna mengisi bagian yang berongga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur dan membandingkan sifat adhesif keramik dengan dan tanpa penambahan silica fume pada perekat keramik, serta menentukan persentase penambahan silica fume guna memperoleh kekuatan adhesif paling optimal. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen di laboratorium dengan cara melakukan pengujian daya rekat keramik berdasarkan ASTM C 482-02 dan SNI 03-4877-1998. Kadar penambahan silica fume yang digunakan sebesar 5, 10, 15, dan 20% dari berat semen. Hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang “sangat kuat” antara penambahan silica fume dengan sifat adhesif keramik dalam meningkatkan kekuatan daya rekat dibuktikan dengan analisis korelasi dengan nilai R2 sebesar 0,9042. Rata-rata kekuatan daya rekat keramik tanpa silica fume sebagai variabel kontrol sebesar 1,4358 MPa, sementara rata-rata kekuatan dengan campuran silica fume secara berturut-turut adalah 1,7282 MPa, 2,0694 MPa, 1,8231 MPa, dan 1,5908 MPa. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa kekuatan tertinggi/optimum dicapai saat proporsi penambahan silica fume sebesar 10,8% dari berat semen dengan nilai kekuatan daya rekat sebesar 1,9637 MPa atau meningkat sebesar 33,82% terhadap variabel kontrol yang tidak menggunakan bahan tambah silica fume.