Persediaan barang dagang didefinisikan sebagai barang – barang yang dimiliki untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa. Dalam perusahaan dagang, persediaan barang dagang memiliki jumlah yang signifikan dari total aset lancar perusahaan dan barang dagang yang sudah terjual ke konsumen disebut sebagai beban pokok penjualan yang mempengaruhi besarnya laba perusahaan. Untuk itu, diperlukan pencatatan dan pelaporan Persediaan Barang Dagang secara akurat. Tujuan Tugas Akhir ini untuk mengetahui kesesuaian penerapan akuntansi persediaan barang dagang pada PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 14 mengenai Persediaan. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis komparatif. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa terdapat ketidaksesuaian dengan PSAK No. 14 yaitu dalam mencatat biaya persediaan dan adanya persediaan barang rusak tahun 2016 yang belum diungkapkan sebagai bagian dari aset lain – lain di Laporan Posisi Keuangan.