Tingginya penjualan tiket PT KAI di loket seringkali mengakibatkan antrian panjang, sehingga diterapkanlah sistem vending machine yaitu mesin E-Kiosk. Namun penggunaannya belum optimal, sedangkan sebuah sistem informasi yang baik adalah yang dapat diterima oleh user dan dirasa memberikan kemudahan dan manfaat dalam proses penggunannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji beberapa faktor yang mempengaruhi kemudahan dan kegunaan E-Kiosk menggunakan pendekatan Technology Acceptance Model (TAM). Penelitian dilakukan dengan wawancara dan penyebaran kuesioner. Populasi dalam penelitian ini tidak diketahui karena pengguna aplikasi tidak terbatas yaitu orang yang pernah menggunakan sistem E-Kiosk di area stasiun Semarang (Tawang dan Poncol). Sehingga, jenis pengambilan sampel yang digunakan adalah probability sampling dengan teknik simple random sampling. Kuesioner yang telah dipublikasikan dan kembali sebanyak 150 kuesioner yang diolah menggunakan SmartPLs 3.0 dan teknik Partial Least Square (PLS). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Perceived Ease of Use memiliki efek positif terhadap Perceived Usefulness dan Sikap Penggunaan. Sementara itu Persepsi Kegunaan berpengaruh positif terhadap Sikap Penggunaan dan Minat Pengguna untuk menggunakan sistem. Kemudian Minat Pengguna juga dipengaruhi positif oleh Sikap Penggunaan. Minat Penggunaan sistem selanjutnya mempengaruhi Kondisi Nyata Penggunaan Sistem E-Kiosk.