Indonesia merupakan negara maritim dengan luas wilayah lautan sebesar dua per tiga dari total luas wilayah negara Indonesia. Mayoritas masyarakat menjadikan aktivitas perikanan sebagai sumber perekonomian. Adanya kejadian perahu nelayan yang hilang ataupun pelanggaran batas wilayah dikarenakan kurangnya fasilitas navigasi yang dimiliki oleh perahu nelayan tersebut. Saat ini sistem monitoring hanya dapat dilakukan pada kapal dengan ukuran 300 GT ke atas yang telah memiliki fasilitas AIS (Automatic Identification Siystem), yaitu sistem pelacakan otomatis yang digunakan pada kapal besar. Perahu nelayan dengan bobot 10 GT sampai 30 GT yang belum memiliki sistem pemantau yang berada di wilayah perairan Kabupaten Demak dijadikan sebagai obyek penelitian. Pemanfaatan teknologi GPS memudahkan dalam pemantauan keberadaan posisi perahu nelayan. Dengan adanya sistem pemantau, perahu nelayan dapat dipantau secara real time dan apabila terjadi sesuatu yang buruk, maka dapat segera diberikan pertolongan. Sistem ini dibangun menggunakan modul LoRa sebagai receiver dan disimpan pada database Server menggunakan modul GSM/GPRS. Modul GPS akan mendeteksi posisi perahu yang kemudian akan dikirim hingga ke database Server menggunakan jaringan hop. Web monitoring dapat menampilkan posisi perahu nelayan pada Google Maps secara auto refresh sehingga sistem pemantau perahu nelayan di Kabupaten Demak dapat berfung