Permasalahan di Departemen Dies Manufacturing PT. Mitsuba Indonesia yaitu mold cover outlet mengalami frekuensi kerusakan tinggi sebesar 629 kerusakan dari 9 mold cover outlet dan memerlukan perencanaan perawatan preventif mold yang tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat perencanaan perawatan preventif dan penjadwalan perawatan yang dapat mengurangi frekuensi kerusakan dalam kategori breakdown maintenance. Data frekuensi kerusakan tersebut di sederhanakan untuk menentukan jenis cavity mold cover outlet yang mengalami kerusakan paling parah. Metode Failure Mode Effect and Critical Analysis digunakan untuk menganalisis komponen kritis dengan menentukan nilai Risk Priority Number dan mendapatkan urutan ranking komponen kritis. Metode Repair Cycle menjadi acuan standart penjadwalan dalam penelitian ini dikarenakan metode ini tepat digunakan pada alat yang tidak memiliki buku panduan perawatan, kemudian langkah perawatan dilakukan berdasarkan maintenance stage dari Repair Cycle dan riwayat komponen kritis yang sering mengalami kerusakan. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah komponen kritis dapat teridentifikasi dan diketahui penyebab kerusakannya dan rekomendasi perawatan yang tepat sesuai standart Repair Cycle.