Tingginya angka PMT Trip pada penyulang Jepara 02 yaitu hingga 21 kali pada tahun 2016 membuktikan buruknya keandalan penyulang tersebut yang secara langsung berakibat pada kerugian PT. PLN (Persero) akibat banyaknya listrik tidak terjual. Banyaknya jumlah gangguan ini selain disebabkan gangguan permanen, juga disebabkan oleh gangguan temporer. Hal ini dapat diatasi dengan penambahan recloser pada jaringan. Penambahan recloser baru pada penyulang JPR-02 ditempatkan pada tiang JP2-40. Dari perhitungan didapat nilai TMS untuk OCR (Over Current Relay) recloser baru (JP2-40) adalah 0,12957, GFR (Ground Fault Relay) sebesar 0,0366 dan HCL (High Current Lock Out) 4206,541 A untuk OCR serta 218,5109 A untuk GFR. Sedangkan nilai TMS untuk OCR (Over Current Relay) recloser lama (JP2-130) adalah 0,076, GFR (Ground Fault Relay) sebesar 0,0295 dan HCL (High Current Lock Out) 2873,906 A untuk OCR serta 215,1379 A untuk GFR. Hasil pengujian dengan Program Distribusi Tenaga Listrik menunjukkan PMT Incoming, PMT Outgoing, Recloser JP2-40 dan Recloser JP2-130 berkoordinasi baik. Cara pemasangan konstruksi recloser pada jaringan distribusi tegangan menengah yang benar dan sesuai dengan Standar Operasional diterapkan pada Lab pembelajaran Jaringan Tegangan Menengah pada Politeknik Negeri Semarang