Pemilihan Kepala Desa selama ini masih dilakukan secara konvensional yaitu dengan melakukan pemilihan mengunakan kertas suara dan perhitungan secara manual. Sehingga masih menghabiskan banyak waktu, tenaga, dan biaya. Tujuan dari Sistem ini dapat di aplikasikan yang akurat dan tepat guna, sehingga pemerintah tidak perlu menghabiskan dana untuk mencetak kertas suara, lampiran daftar hadir, dan tidak perlu melakukan perhitungan secara manual. Bagi tunanetra, panitia juga tidak perlu susah payah untuk melakukan pembacaan surat suara yang menggunakan huruf braille. Dalam sistem ini sudah dilengkapi dengan penggunaan RFID, Fingerprint, Qr-Code, alat bantu untuk penyandang tunanetra, serta minimnya penggunaan kertas atau paperless. Sistem Pemilu Paperless Berbasis e-KTP Dan Remoting Bagi Tunanetra dibuat dengan metode waterfall yang dimulai dengan perancangan sistem,penulisan kode program, pengujian sistem dan pemeliharaan sistem. Pengujian dilakukan dengan metode kuisioner dan didapatkan tingkat kepuasan pengguna Sistem Pemilu Paperless Berbasis e-KTP Dan Remoting Bagi Tunanetra sebesar 83,6% yang berarti pengguna sangat puas terhadap sistem ini.