Investasi dapat dilakukan oleh investor di pasar modal. Instrumen investasi yang paling diminati investor di pasar modal adalah saham, karena saham memberikan return berupa capital gain dan dividen yield. Investor perlu memperhatikan risiko yang akan ditanggungnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proporsi masing-masing saham yang membentuk portofolio optimal, besarnya tingkat pengembalian yang diharapkan dan risiko dari portofolio optimal. Tehnik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Jumlah sampel sebanyak 26 perusahaan yang konsisten masuk dalam perhitungan indeks LQ-45 periode Januari 2014–Febuari 2017. Teknik analisis data menggunakan Model Indeks Tunggal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besar proporsi dana masing- masing saham pembentuk portofolio pada tahun 2014 adalah PTBA sebesar 31,14%, PGAS sebesar 22,36%, BBNI sebesar 10,39%, JSMR sebesar 8,11%, KLBF sebesar 8,09%, BBRI sebesar 5,31%, GGRM sebesar 5,25%, WIKA sebesar 4,93%, PWON sebesar 3,25%, BBCA sebesar 1,17%. Tahun 2016 adalah adalah ADRO sebesar 59,35%, INDF sebesar 16,12%, BBNI sebesar 12,73%, LSIP sebesar 4,96%, BSDE sebesar 3,68%, UNTR sebesar 3,16%. Bulan Januari– Februari 2017 adalah INDF sebesar 30,89%, BBNI sebesar 25,41%, ASRI sebesar 13,00%, UNTR sebesar 12,39%, PWON sebesar 7,08%, SMGR sebesar 4,53%, JSMR sebesar 3,36%, AKRA sebesar 1,67%, GGRM sebesar 1,66%. Tahun 2015 hanya ada satu perusahaan yaitu AKRA sehingga proporsi dana sebesar 100%. Return ekspektasi portofolio yang akan dperoleh investor pada tahun 2014 adalah sebesar 0,03733 atau 3,733% , tahun 2016 adalah sebesar 0,08228 atau 8,228% , dan bulan Januari-Febuari 2017 adalah sebesar 0,03619 atau 3,619%. Sedangkan risiko portofolio yang di tanggung investor tahun 2014 adalah sebesar 0,02045, tahun 2016 adalah sebesar 0,06830 dan bulan Januari-Febuari 2017 adalah sebesar 0,01539.