Produksi semen menghasilkan efek yang tidak ramah terhadap lingkungan. Pada proses pembuatan semen portland menghasilkan banyak gas karbondioksida yang dilepaska ke atmosfer. Sumbangan industri semen portland terhadap total emisi karbondioksida sangat besar, sehingga perlu dilakukan penelitian sebagai upaya untuk meminimalkan emisi tersebut. Penggantian sejumlah bagian semen maupun total pada mortar yang lebih ramah lingkungan merupakan solusi yang dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Fly ash merupakan materi yang dihasilkan dari proses pembakaran batu bara. Fly ash memiliki kandungan silika dan alumina tinggi sehingga berpotensi sebagai pengganti semen. Ketersediaan limbah fly ash muncul dari megaproyek pembangkit listrik di Indonesia menimbulkan jumlah limbah yang besar dan tantangan untuk memanfaatkannya sebagai bahan pengganti semen portland. Dalam penelitian ini, fly ash yang digunakan adalah fly ash dari PLTU Tanjung Jati B Jepara. Fly ash yang digunakan masuk kedalam tipe F dengan kandungan silika 36.79% dan alumina sebesar 17.08%. Penelitian ini menggunakan variasi larutan NaOH 10 M, 12 M, dan 14 M. Komposisi mortar menggunakan perbandingan massa binder dengan pasir 30% : 70%. Sedangkan perbandingan aktivator dengan fly ash (binder) 25% : 75%. Hasil penelitian menunjukan bahwa kuat tekan optimum dihasilkan pada variasi molaritas 12 M yaitu 205.57 kg/cm 2 atau 20.57 Mpa. Mortar geopolimer dengan metode curing oven 90° memiliki kuat tekan lebih tinggi dibandingkan dengan mortar geopolimer dengan curing suhu ruan