Buku ini berisi kisah kisah inspiratif yang dirangkum dalam kisah serial kick andy yang berjudul para pahlawan penembus batas, dari buku ini kita belajar memahami pikiran-pikiran “kalau” atau pengandaian seperti itu sering melintas manakala kita ingin melakukan sesuatu, tetapi masih merasa terbatas. namun, tidak demikian bagi para pahlawan pilihan “Kick Andy” yang disebut sebagai Kick Andy Heroes.

Bagi mereka tidak ada kata “tetapi”, “kalau”, atau hanya sekedar berandai-andai. mereka berbagi secara langsung, nyata, tanpa keraguan, dan mengabaikan keterbatasan yg dimiliki.

Kisah ini diawali oleh sosok yang bernama Yon Haryono, seorang pelatih angkat besi di Metro, Lampung. Cedera yang dialami menghentikan perjalanan kariernya sebagai atlet diusia sangat muda diusia 24 tahun, padahal ia masih memiliki mimpi untuk dapat mempersembahkan mendali emas olimpiade untuk indonesia. Tidak berhenti disitu, Yon dengan peralatan seadanya dan semangat mendidik anak-anak di sasana latihan angkat besi yang sangat sederhana. Peralatan sederhana dan kondisi sasana yg kurang memadai tidak lantas memupus semangat Yon dan anak-anak didiknya, hingga salah satu anak didiknya dapat mempersembahkan  mendali emas olimpiade ditahun 2008 Beijing.

Lain lagi kisah pengabdian Musa Rumpedai, diusai senjanya ia tidak berhenti untuk menyelamatkan penyu Belimbing. Di usianya yang sudah menginjak 83  tahun tak menyurutkan semangatnya untuk terus menyelamatkan puluhan ribu telur penyu langka di pantai iyu, mulai dari menetaskan hingga melepaskan tukik ke laut.

Sementara itu, Liana Christanty, didorong oleh Nurani keibuannya mendirikan pondok hayat. Ia mengedukasi para perempuan untuk tidak melakukan aborsi dengan mengingatkan bahwa janin yang dikandung juga memiliki hak hidup. Banyak perempuan korban pelecehan seksual ataupun yang ingin melakukan aborsi dating ke pondok hayat untuk minta bantuan. Liana tidak segan untuk membantunya hingga mereka dapat melahirkandengan baik. Liana juga tak segan merawat bayi-bayi yang ditinggalkan pasca melahirkan.

Yang dilakukan oleh Yon Haryono, Tete Musa, ataupun Liana hanyalah Sebagian kecil contoh bahwa kerterbatasan yang dimiliki bukanlah hambatan untuk dapat berbuat sesuatu untuk orang lain. Kebesaran hati, ketulusan memberi, kecintaan mereka pada lingkungan, sesame, dan negara mendorong mereka untuk terus berbagi.