Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah pemesanan bahan baku yang ekonomis dengan menggunakan model Economic Order Quantity, titik pemesanan kembali (Reorder Point), dan total biaya persediaan serta penghematan biaya. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan studi pustaka. Metode penulisan yang digunakan yaitu deskripsi dan eksposisi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis komparatif yaitu membandingkan total biaya persediaan berdasarkan perhitungkan perusahaan dengan perhitungan model Economic Order Quantity (EOQ). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah pemesanan bahan baku yang ekonomis untuk bahan baku tepung terigu sebesar 6.723,79152 kg, gula pasir sebesar 3.494,48655 kg, kacang hijau sebesar 4.369,09337 kg, minyak goreng sebesar 1.465,22359 kg, dan mentega sebesar 712,60409 kg. Titik pemesanan kembali (Reorder Point) untuk bahan baku tepung terigu sebesar 373,34851 kg, gula pasir sebesar 149,30876 kg, kacang hijau sebesar 149,34594 kg, minyak goreng sebesar 59,76483 kg, dan mentega sebesar 29,97817 kg. Penghematan biaya persediaan untuk tepung terigu sebesar Rp 3.969.556,30, gula pasir sebesar Rp 2.026.159,82, kacang hijau sebesar Rp 2.300.652,46, minyak goreng sebesar Rp 868.625,32, dan mentega sebesar Rp 368.273,62, sehingga terdapat total penghematan biaya persediaan sebesar Rp 9.533.267,52.