Dalam suatu sistem telekomunikasi, redaman propagasi merupakan salah satu parameter penting untuk melakukan suatu perancangan dan pengembangan sistem komunikasi bergerak. Model propagasi yang umum digunakan adalah model Okumura-Hatta yang kemudian dikembangkan menjadi Cost 231 untuk jaringan 3G. Namun model propagasi tersebut bersifat umum sehingga diperlukan pengujian langsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis karakteristik redaman lintasan gelombang elektromagnetik pada pada operator jaringan 3G serta menguji rumus pendekatan Okumura-Hatta dan Cost 231 di wilayah urban kota Semarang. Pada penelitian ini frekuensi yang digunakan adalah 2100 Mhz pada Operator Jaringan PT XL Axiata dengan dilakukan pengukuran RSCP (Received Signal Code Power) menggunakan aplikasi Tems Investigation dengan metode Drive Test. Selanjutnya dilakukan pengukuran jarak antara BTS dan Mobile Station untuk mendapatkan data loss propagasi dengan jarak yang bersesuaian menggunakan software Mapinfo. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana dengan menggunakan software Matlab. Pada penelitian ini didapatkan kesimpulan dari pengukuran RSCP pada keenam BTS di dapatkan rata-rata jari-jari cellcoveragearea terkecil adalahpada BTS Bundaran Simpang Lima yaitu sebesar 0,29 Km dan didapatkan rata-rata jari-jari cellcoveragearea terbesaradalahpada BTS Katamso yaitu sebesar 0,584 Km dan nilai rata-rata dari keenam jari-jari cell coveragearea BTS yang diteliti adalah sebesar 0,414 Km. Model propagasi yang mendekati hasil pengukuran di daerah urban Semarang merupakan model COST 231 serta didapatkan persamaan regresi linier untuk MS1 berupa voice yaitu Lp (dB) = 25,9 d + 118 sedangkan untuk MS2 berupa data yaitu Lp (dB) =28 d + 128.