Pengak uan pendapatan merupakan perlakuan saat kapan transaksi harus diakui sebagai pendapatan oleh perusahaan. Perusahaan Daerah Air Minum(PDAM) Kabupaten Semarang adalah perusahaan yang bergerak dalam pengelolaan air bersih. Saat melakukan pencatatan pendapatan pada akhir tahun perusahaan masih tidak memperhitungkan cut off yang menyebabkan tidak sesuai dengan SAP. Pemilihan metode pengakuan pendapatan secara tepat akan mempengaruhi perolehan laba dalam suatu periode akuntansi yang disesuaikan dengan ketentuan S AP. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kesesuaian pengakuan, pengukuran, penyajian dan pencatatan pendapatan yang dilakukan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Semarang dengan SAP. Metode yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir i ni berupa metode wawancara dan studi pustaka, metode penulisan yang digunakan adalah deskripsi dan eksposisi, serta metode analisis data. Hasil yang paling utama adalah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Semarang mengakui pendapatan apabila telah diterbitkan Daftar Rekening Ditagih (DRD). Pengukuran dilakukan berdasar nilai wajar atas tagihan rekening air, dicatat menggunakan metode accrual basis dan disajikan dalam laporan laba rugi. Pengakuan pendapatan yang dilakukan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Semarang telah sesuai dengan SAP tentang Pendapatan.