Prasarana jalan mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Untuk masa sekarang dan masa yang akan datang, pada era industrialisasi, perdagangan serta angkutan umum, angkutan barang dan jasa, harus didukung oleh infrastruktur yang memadai, salah satunya yang utama adalah prasarana hubungan darat yaitu jalan raya. Setiap tahunnya pemerintah mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk melakukan pemeliharaan terhadap ruas – ruas jalan di seluruh Indonesia, baik itu pemeliharaan rutin maupun pemeliharaan yang seharusnya tidak perlu dilakukan akibat terjadinya kerusakan dini pada ruas jalan tersebut.Metode yang digunakan adalah Metode Pavement Condition Index, penelitian lapangan dengan data primer berupa hasil survei kerusakan jalan dan merangking kondisi perkerasan dari nilai 0 sampai dengan 100. Ruas jalan yang menjadi obyek penelitian adalah jalan Fatmawati Semarang dengan panjang 1,5 km yang terbagi menjadi 15 segmen penelitian Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi perkerasan pada Jalan Fatmawati pada ruas kiri = 86%, pada ruas kanan = 92% dan penilaian rata-rata pada ruas Jalan Fatmawati adalah 94% yang menunjukan bahwa rating jalan tersebut masih dalam kondisi baik. Jenis-jenis kerusakan pada ruas kiri, kanan dan keseluruhan Jalan Fatmawati Kota Semarang, antara lain: retak blok, retak kulit buaya, retak memanjang, retak pada sambungan joint, dan jalan yang berlubang. Kerusakan paling dominan di Jalan Fatmawati Kota Semarang adalah retak kulit buaya sebesar 66,60%. Solusi untuk perbaikan retak kulit buaya tingkat kerusakan ringan belum perlu diperbaiki, untuk tingkat kerusakan sedang dengan cara menutup permukaan atau lapisan tambahan (Overlay).