Tujuan tugas akhir ini adalah untuk menghitung tarif perjalanan wisata Jakarta – Bandung, Surabaya – Bali, dan Overland Batu Malang pada Turisma Travel Service menggunakan metode Activity Based Costing (ABC). Metode penulisan yang digunakan adalah metode deskripsi untuk menguraikan gambaran umum Turisma Travel Service dan metode eksposisi untuk menguraikan tahap – tahap perhitungan tarif perjalanan wisata Turisma Travel Service. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis komparasi, dengan cara membandingkan tarif perjalanan wisata Turisma Travel Service dengan tarif yang dihitung menggunakan metode Activity Based Costing (ABC). Hasil dari tugas akhir ini menunjukkan bahwa terdapat selisih pada perhitungan menggunakan metode Activity Based Costing (ABC) dengan tarif Turisma Travel Service. Dalam perhitungan tarif perjalanan wisata menggunakan metode Activity Based Costing (ABC) menghasilkan tarif perjalanan wisata Jakarta – Bandung sebesar Rp 1.524.287 menimbulkan selisih lebih sebesar Rp 18.529; Surabaya – Bali sebesar Rp 1.502.251 menimbulkan selisih kurang sebesar Rp 8.130; dan Overland Batu Malang sebesar Rp 852.084 menimbulkan selisih kurang sebesar Rp 16.084. Selisih pada perhitungan tarif perjalanan wisata pada Turisma Travel Service dengan metode Activity Based Costing (ABC) disebabkan karena pembebanan biaya aktivitas pada masing – masing produk/jasa.