Batubara merupakan bahan bakar yang digunakan pada PLTU Tanjung Jati B Unit 4. Batubara yang digunakan dipasok dari PT Indominco Mandiri (IMM) dengan nilai kalor ±6200 kkal dengan harga batu bara sebesar Rp 737587/ton, dan PT Kaltim Prima Coal (KPC) dengan nilai kalor ±5700 kkal dengan harga batu bara sebesar Rp 681909/ton. Nilai efisiensi yang tinggi pada boiler membutuhkan nilai kandungan kalor yang tinggi dari batu bara, semakin tinggi nilai kandungan kalor pada batu bara maka harga untuk batu bara tersebut juga tinggi. Untuk penghematan dalam produksi listrik perlu adanya pencampuran batu bara. Pencampuran batu bara supplaier IMM dan supplaier KPC yang mana terjadi perbedaan nilai kalor batu bara dari ke dua supplier tersebut. Tujuan diadakannya mix coal untuk mencari nilai efisiensi tertinggi dari boiler serta biaya produksi lstrik terendah dari pencampuran batu bara supplier IMM dan supplier KPC dengan perbandingan mix coal sebesar IMM 40% : KPC 60%, IMM 60% : KPC 40%, dan IMM 100% : KPC 0%. Dari hasil perhitungan yang di dapat maka mix coal yang tepat untuk PLTU Tanjung Jati B Unit 4 adalah dengan menggunakan perbandingan mix coal 6:4 dengan nilai efisiensi boiler sebesar 34,45% dan biaya produksi listrik yang di tinjau dari bahan bakar 197,427 Rp/Kwh sehingga dalam satu tahun PLTU Tanjung Jati B unit 4 menghabiskan Rp.1.203.704.521.920, dibandingkan dengan mnggunakan batu bara supplier IMM 100% yang menghabiskan Rp. 1.582.953.724.800, jadi dalam satu hari terjadi penghematan Biaya Produksi Listrik ( BPL ) yang di tinjau dari bahan bakar batu bara sebesar Rp 1.039.038.912 / hari, sehingga dalam satu tahun PLTU Tanjung Jati B unit 4 dapat mengehemat Rp. 379.249.202.880.