Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis signifikansi pengaruh variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Inflasi, Sertifikat Bank Indonesia (SBIS), Rasio Return Pembiayaan PLS dibanding Return Total Pembiayaan (RR) dan Rasio Alokasi Piutang Murabahah dibanding Pembiayaan PLS (RF) terhadap Non Performing Financing (NPF) Bank Syariah Mandiri periode 2006-2014 dalam jangka panjang dan jangka pendek baik secara simultan maupun parsial. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari website resmi Bank Syariah Mandiri, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Bank Indonesia (BI) pada laporan triwulanan 2006-2015, dan data inflasi dari website BI. Sampel dalam penelitian sebanyak 40 sampel. Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Error Correction Model (ECM) menggunakan Eviews 9.0. Hasil analisis secara simultan variabel CAR, Inflasi, SBIS, RR, dan RF berpengaruh signifikan terhadap NPF dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Sedangkan hasil analisis secara parsial menunjukkan bahwa variabel CAR dan SBIS berpengaruh signifikan dan positif terhadap NPF dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Selanjutnya dalam jangka panjang variabel Inflasi secara parsial berpengaruh signifikan dan positif terhadap NPF, namun dalam jangka pendek tidak berpengaruh signifikan dan positif terhadap NPF. Kemudian variabel RR dalam jangka panjang secara parsial berpengaruh signifikan dan negatif terhadap NPF, namun tidak berpengaruh signifikan dan negatif dalam jangka pendek. Sedangkan variabel RF berpengaruh signifikan dan negatif terhadap NPF dalam jangka panjang maupun jangka pendek.