Dalam rangka mewujudkan online marketing, pasar grosir Pekalongan akan difasilitasi infrastruktur jaringan yang melayani kebutuhan akses Internet. Infrastruktur jaringan dilengkapi dengan proxy server yang juga berfungsi sebagai cache server. Algoritma penghapusan cache diperlukan sebagai metode untuk menjaga cache tetap memiliki ruang bagi object baru. Terdapat berbagai jenis algoritma penghapusan sedangkan setiap algoritma penghapusan memiliki sifat masing-masing. Oleh karena itu diperlukan pemilihan algoritma penghapusan yang tepat dan sesuai dengan karakteristik akses pada jaringan pasar grosir Pekalongan. Tugas akhir ini berisi analisis perbandingan algoritma Least Frequency Used with Dynamic Aging (LFUDA) dan algoritma Greedy Dual Size Frequency (GDSF) berdasarkan parameter hit ratio, byte hit ratio, response time serta size distribution. Menggunakan tool calamaris dan SARG, diperoleh nilai rata-rata hit ratio LFUDA sebesar 10,74%, rata-rata hit ratio GDSF sebesar 14,01%, diperoleh nilai rata-rata byte hit ratio LFUDA sebesar 5,30%, rata rata byte hit ratio GDSF sebesar 5,78%, diperoleh nilai rata-rata response time LFUDA sebesar 102.574,87 sec dan rata-rata response time GDSF adalah 121.188,06 sec. Size distribution LFUDA menunjukkan kecenderungan menyimpan object dengan ukuran besar dan populer. Sedangkan size distribution GDSF menunjukkan kecenderungan memaksimalkan object kecil yang populer dan meminimalkan object besar yang populer. Sementara itu kecenderungan akses client pada jaringan pasar grosir Pekalongan adalah browsing dengan ukuran object kurang dari 100KB. Berdasarkan analisis perbandingan algoritma penghapusan cache, serta menimbang kecenderungan akses di jaringan pasar grosir Pekalongan, dipilih algoritma GDSF sebagai algoritma penghapusan cache yang terbaik.