Kota Semarang adalah kota yang berlokasi di daerah yang berbatasan langsung dengan laut. Akibatnya ada beberapa daerah di kota semarang yang sering tergenang rob. Seperti di Kecamatan Semarang Utara dan Kecamatan Semarang Timur. Rob dapat muncul karena dinamika alam atau karena kegiatan manusia. Dinamika alam yang dapat menyebabkan rob adalah adanya perubahan elevasi pasang surut air laut. Sedangkan yang diakibatkan oleh kegiatan manusia misalnya karena pemompaan air yang berlebihan, pengerukan alur pelayaran, reklamasi pantai dan lain-lain. Adanya rob menimbulkan dampak yang merugikan antara lain yaitu penurunan fungsi dan keindahan pada permukiman serta perkantoran, jalan tergenang dan cepat rusak, degradasi lingkungan dan kesehatan serta lahan pertanian menjadi tidak berfungsi. Air laut mengandung garam-garaman seperti suflat, klorida, dan garam–garaman lain yang dapat mempengaruhi umur dan kualitas beton Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kerusakan jalan pada jalan beton akibat genangan rob. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Lokasi penelitian adalah ruas jalan Barito, kelurahan Mlatiharjo, Semarang. Dari penelitian ini diperoleh bahwa kerusakan yang terjadi di jalan Barito KM 0+020 s/d KM 0+270 menurut metode Pavement Condition Index berada dalam kategori poor dengan nilai PCI 46 point. Jalan Barito KM 0+020 s/d KM 0+270 baru mengalami perbaikan sekitar enam tahum yang lalu. Sedangkan rata rata umur rencana jalan dengan perkerasan beton adalah sekitar 20 tahun. Dari hasil tersebut terlihat bahwa genangan rob memang berpengaruh terhadap tingkat kerusakan jalan, dimana nilai dari keduanya adalah 0,867. Untuk itu perlu penanganan lebih lanjut dari pemerintah untuk menaggulangi dampak akibat genangan rob tersebut sebelum dampaknya semakin meluas.