Dalam melaksanakan aktivitas, manusia umumnya menginginkan kondisi yang nyaman. Salah satu faktor lingkungan fisik yang mempengaruhi tingkat kenyamanan pada saat bekerja adalah kenyamanan termal. Kenyamanan termal adalah perasaan dimana seseorang merasa nyaman dengan keadaan temperatur lingkungannya, yang digambarkan sebagai kondisi dimana seseorang tidak merasakan kepanasan maupun kedinginan pada lingkungan tertentu. Hal-hal yang mempengaruhi kenyamanan termal adalah suhu, kelembaban, kecepatan angin, nilai insulan pakaian dan tingkat metabolisme. Penelitian dilakukan di ruang perkuliahan Politeknik Negeri Semarang, 4 ruangan di lantai 2 dipilih sebagai objek dalam penelitian karena ruangan-ruangan tersebut terletak paling ujung timur dan paling barat bangunan dan masih menggunakan ventilasi alami, yakni kelas SC II-01, SC II-02, SC II-09 dan SC II-10. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana tingkat kenyamanan termal di dalam ruang kuliah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode PMV (Predicted Mean Vote) dan PPD (Predicted Percentage of Dissatisfied). PMV digunakan untuk mengetahui tingkat kenyamanan mahasiswa pengguna ruangan, sedangkan PPD digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa selaku pengguna ruangan. Dari hasil yang didapatkan diketahui bahwa 3 kelas masuk dalam kategori panas yakni kelas SC II-01, SC II-02 dan SC II-09. Sedangkan 1 kelas lainnya, yakni SC II-10 masuk dalam kategori hangat.