Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap, pasokan batu bara pada boiler diatur oleh coal feeder. Motor Conveyor pada Coal feeder di PLTU diatur kecepatannya oleh Variable Speed Driver dengan parameter – parameter yang terpasang. Pada plant, kontrolernya menggunakan Ditributed Control System (DCS). Karena kontroler yang digunakan pada pembelajaran adalah Programmable Logic Controller (PLC) maka dibuat rancang bangun dengan kendali PLC. Rancang bangun ini membutuhkan rancang bangun kendali kecepatan motor konveyor, PLC Modicon M221, router, kabel Ethernet, PC yang dilengkapi dengan software So Machine Basic untuk controller PLC dan Vijeo Citect untuk kontrol dan monitoring SCADA. Pada rancang bangun ini, kecepatan motor konveyor yang diatur kecepatannya bergantung pada temperature yang didapatkan dari sensor suhu thermocouple yang dipanasi didalam pemanas atau heater. Dari sensor suhu tersebut akan mengirim data berupa arus ke dalam thermocontroller wireless yang akan masuk ke transmitter. Pada transmitter ini besaran arus diolah menjadi besaran analog yang nantinya akan dikirim ke receiver dengan sistem WiFi. Besaran yang terbaca pada layar receiver akan dikirm juga ke PLC melalui kabel Ethernet. Kemudian diolah oleh PLC dengan PID controller. Output dari rancang bangun ini adalah motor konveyor yang putarannya di hitung oleh rotary encoder. Dari hasil percobaan, dengan parameter Ziegler Nichols, Direct Synthesys : Comercial Controller dan ITAE : Set point Changing. metode ITAE: Set point Changing adalah metode yang lebih cepat mencapai setpoint, dengan sedikit error, dan stabil sehingga lebih cepat mecapai keadaan steady state dibandingkan dengan metode Ziegler Nichols dan Direct Synthesys : Comercial Controller. Maka pada rancang bangun ini lebih tepat menggunakan metode ITAE: Set point Changing. Keywords