Pada era globalisasi ini sebagian besar masyarakat pada umumnya kurang memperhatikan tentang pentingnya skill atau keterampilan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) dalam kehidupan sehari-hari. Sebagian masyarakat tersebut mempunyai anggapan bahwa kemampuan pertolongan pertama hanya bisa dikuasai oleh tenaga-tenaga khusus seperti perawat, bidan, dokter dan tenaga medis lainnya. Kebanyakan masyarakat merasa itu bukan sesuatu yang penting dan bukan tanggung jawabnya. Pada sebagian masyarakat yang lain apabila terjadi suatu kecelakaan ataupun masalah kesehatan lainnya, mereka lebih memilih langsung pergi ke dokter, puskesmas, atau rumah sakit meskipun sakit atau kecelakaan yang dihadapi tidak begitu parah dan bisa ditangani sendiri. Hal tersebutlah yang melatar belakangi pembuatan aplikasi P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan). P3K merupakan aplikasi panduan P3K untuk panduan tindakan P3K berbasis android. Tujuan pembuatan tugas akhir adalah membangun aplikasi panduan P3K pada handphone yang disisipkan teknologi augmented reality sehingga apabila terjadi suatu kecelakaan dapat ditangani dengan benar dan memudahkan pengguna untuk meminta bantuan kepada tenaga medis atau pihak yang bersangkutan di Kota Semarang. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode prototype. Pada metode prototype ini pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem. Hasil dari kuisoner tingkat kepuasaan pengguna menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pengguna sebesar 89% yang berarti pengguna merasa puas akan aplikasi.