Image of Sejarah Ka'bah : kisah rumah suci yang tak lapuk dimakan zaman

Text

Sejarah Ka'bah : kisah rumah suci yang tak lapuk dimakan zaman



Prof.Dr.Ali Husni Al-Kharbukti 

 

Buku ini adalah kajian ilmiah terkini yang sistematis tentang kabah. buku ini sangat mengedepankan sejarah dan peranannya dalam kehidupan agama,politik dan sosial ekonomi didunia arab dan islam. Meskipun kabah merupakan tempat suci,kiblat,dan tempat pelaksanaan ibadah haji bagi jutaan umat islam, namun sejarahnya telah dimulai sejak jaman nabi ibrahim as dan ismail as. Jadi, sebelum islam datang,kabah sudah memiliki peran yang sangat penting bagi mekah dan islam.

 

Meskipun Ka’bah merupakan tempat suci, kiblat, dan tempat pelaksanaan ibadah haji bagi jutaan umat Islam, namun sejarahnya telah dimulai sejak zaman Nabi Ibrahim dan Ismail. Jadi, sebelum Islam datang, Ka’bah sudah memiliki peran yang sangat penting bagi Mekah dan Islam. Sejarah mencatat, bahwa Nabi Ibrahim dan Ismail adalah orang pertama yang membangun Ka’bah dan menyeru umat manusia menunaikan ibadah haji. Tapi, Malaikat Jibril juga ikut andil dalam pembangunan Ka’bah dengan membawa Hajar Aswad dan memancarkan mata air Zamzam untuk memberi penghormatan pada Nabi Ismail dan ibunya, Siti Hajar.Bagaimanapun, Ka’bah adalah faktor terpenting bagi ber- dinnya Kota Suci Mekah. Ia merupakan satu-satunya kota yang dibangun bukan hanya karena semangat pembangunan, melainkan juga karena semangat keagamaan. Kota Mekah sendiri, berdiri di atas lahan sempit yang dikelilingi pegunungan tandus dan tidak memiliki sumber air yang cukup. Mekah berkembang menjadi kota yang sangat penting secara agama dan politik bahkan menjadi pusat kegiatan ekonomi setelah Ka’bah selesai dibangun dan menjadi pu¬sat agama tauhid. Sejak saat itu, pasar-pasar bermunculan di sekitar Ka’bah dan itu kemudian berperan penting bagi kehidupan masyarakat Jazirah Arab sebelum Islam. Adapun kabilah yang pertama kali dipercaya mengurus Ka’bah adalah kabilah Jurhum. Ketika itu, mereka memegang kendali atas kehidupan politik dan ekonomi di Mekah. Sampai akhirnya muncul kabilah Quraisy yang sukses memimpin kota Mekah. Kabilah Quraisy mengurus Ka’bah dengan sangat baik hingga mengantarkan mereka pada masa keemasan di bidang ekonomi, politik dan budaya. Sebelum Quraisy berkuasa, kepengurusan Ka’bah ada di tangan kabilah Khuza’ah. Di masa kepemimpinan Khuza’ah ini, jejak agama tauhid mulai meredup, diganti dengan paganisme. Sehingga Ka’bah penuh dengan patung dan berhala, yang ter- parah adalah pada masa kepemimpinan Qarsyi. Ketika kekejian yang dilakukan Khuza’ah ini makin merajalela, Qushay bin Kilab menyatukan suku-suku di Arab untuk menggeser posisi mereka. Saat itulah Quraisy mulai berkuasa atas Ka’bah. Ketika Quraisy berkuasa atas Ka’bah, tepatnya pada masa kepemimpinan Abdul Muthalib, Mekah pernah mendapat serangan besar-besaran dari pasukan Habasyah (Pasukan Gajah). Mereka datang untuk menghancurkan Ka’bah. Mereka ingin keramaian seperti jamaah haji yang datang ke Mekah itu, beralih ke sebuah gereja sangat megah yang dibangun Abrahah al-Asyram di kota Shana’a. Tetapi, atas pertolongan Allah swt. yang memelihara rumah-Nya (Baitullah), pasukan Abrahah pun gagal. Pada Tahun Gajah itulah, Rasulullah saw. lahir.

 

 Gajah itulah, Rasulullah saw. lahir.

 

 


Ketersediaan

B00136452RB 297.352 ALK s C.1PERPUS POLINES (RAK 44)Tersedia
B00136453297.352 ALK s C.2PERPUS POLINES (RAK 44)Tersedia
B00139740297.352 ALK s C.3PERPUS POLINES (RAK 44)Tersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
297.352 ALK s
Penerbit Turos : Jakarta Selatan.,
Deskripsi Fisik
361 hlm. : illus. ; 23 cm.
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
978-602-99414-9-4
Klasifikasi
297.352
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaDetail XMLCite this