Di era teknologi yang semakin maju sekarang ini, hampir semua kegiatan yang kita lakukan bergantung pada energi listrik. Hal tersebut membuat kebutuhan akan energi listrik semakin besar sehingga mendorong ahli energi untuk mengembangkan energi alternatif, karena sumber energi yang ada sekarang kebanyakan merupakan energi yang tidak dapat diperbarui. Di Indonesia sendiri banyak sungai-sungai dan aliran air yang belum dimanfaatkan karena belum adanya teknologi yang bisa digunakan. Salah satu cara untuk memanfaatkannya adalah dengan Archimedean Screw Hydro turbine, dimana turbin ini dapat bekerja pada head rendah dan debit kecil. Dalam pembuatan Archimedean Screw diperlukan orang yang ahli di dalamnya, sehingga peran dunia pendidikan diperlukan untuk melakukan penelitian. Untuk menunjang hal tersebut, perlu dibuat suatu model turbin agar penelitian dapat dilakukan di lingkungan kampus dalam skala laboratorium. Parameter yang mempengaruhi kinerja mekanik turbin ulir itu sendiri diantaranya perancangan jarak pitch dan kemiringan poros turbin. Rancang bangun ini bertujuan untuk merancang model turbin ulir 2 sudu dengan skala laboratorium dan menguji pengaruh variasi kemiringan poros terhadap kinerja mekanik yang dihasilkan. Rancang bangun ini menggunakan model turbin ulir dengan pitch 154,49 [mm] diuji pada variasi kemiringan sudut poros 25 [°], 30 [°], dan 45 [°]. Variasi debit aliran yang digunakan yaitu 0,00411 [m³/s], 0,00318 [m3/s], dan 0,00207 [m3/s]. Hasil pengujian menunjukkan bahwa model turbin ulir menghasilkan kecepatan putar turbin maksimum (nmax) yang dapat dihasilkan oleh model turbin ini adalah pada sudut 45 [°] pada beban 1 [kg] dan debit 4,4115 x 10-3 [m3/s] yaitu sebesar 250 [rpm]. Torsi maksimum (Tmax) yang dapat dihasilkan oleh turbin ini adalah pada sudut 45 [°] dengan beban 1 [kg] yaitu sebesar 5,93 [Nm]. Daya turbin paling besar yang dapat dihasilkan oleh model turbin ini adalah pada sudut 45 [°] pada debit 4,4115x10-3 [m3/s] yaitu sebesar 155,59 [watt].