Distributed Denial of Service (DDoS) merupakan pola serangan dengan mengirimkan paket sebanyak mungkin dimaksudkan untuk melumpuhkan layanan untuk mengakses server yang dituju. DDoS berkembang seiring dengan berkembangnya jaringan internet di dunia ini. Seperti yang dilansir merdeka.com, Tech Week Europe mengabarkan telah terjadi sebuah serangan DDoS di Eropa paket trafik yang dikirimkan ukurannya mencapai 400GBps dengan tahun sebelumnya mencapai 300GBps. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh DDoS terhadap Quality of Service (QoS) jaringan nirkabel mengunakan software NS-2 sebagai simulator jaringan melalui langkah pengujian. Parameter QoS yang diamati adalah throughput, delay dan packet loss. Metode penelitian dilakukan dengan mengambil data dari jaringan akses nirkabel dengan jumlah klien 2,4,6, dan 8 buah saat tidak terjadi DDoS dan saat terjadi DDoS, kemudian dibandingkan untuk setiap parameternya. Berdasarkan hasil penelitian, terjadi penurunan throughput dengan rata-rata sebesar 27.45%. Penurununan terbesar saat jumlah klien 2, yaitu mencapai 43.32%. Sedangakan untuk penurunan throughput yang terkecil adalah 16.39% saat jumlah klien 8. Berdasarkan parameter delay terjadi peningkatan dengan rata-rata persentase peningkatan delay 27.48%. Peningkatan terbesar saat jumlah klien 2, yaitu mencapai 44.47% dan pengingkatan terkecil saat jumlah klien 8 mencapai 14.95%. Selanjutnya untuk parameter packet loss terjadi peningkatan rata-rata sebesar 13.07%. Peningkatan terbesar saat jumlah klien 2, yaitu mencapai 36.41% dan pengingkatan terkecil saat jumlah klien 8 mencapai 2.07%. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hubungan antara throughput, delay, dan packet loss jaringan nirkabel pada saat terjadi DDoS adalah apablia nilai throughput semakin kecil maka nilai delay dan packet loss semakin besar.