Tujuan dari penelitian ini adalahuntuk mengukur kesuksesan Sistem Informasi Manajemen Piutang Negara dan Lelang (SIMPLe) dengan menerapkan Importance-Performance Analysis yaitu melalui tingkat kepentingan dan tingkat kinerja sistem SIMPLe serta dapat merumuskan upaya perbaikan jika ditemukan kesenjangan antara keduanya. Variabel yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini menggunakan variabel dari model DeLone and McLean, yaitu Kualitas Sistem (System Quality), Kualitas Informasi (Information Quality), Intensitas Penggunaan (Intended Use), Kepuasan Pengguna (User Satisfaction), Dampak Individu (Individual Impact) dan Dampak Organisasi (Organizational Impact). Metode analisis data yang digunakan adalah Importance-Performance Analysis (IPA). Penerapan IPA dimulai dengan menentukan 6 variabel dari DeLone and McLean sebagai instrumen kuesioner dengan penelitian 7 skala Linkert. Setelah perhitungan skor dari data dilakukan, hasilnya dipetakan pada Diagram Kartesius empat kuadran IPA untuk mengetahui tingkat kepentingan, tingkat kinerja dan kesenjangan (gap) dari tiap-tiap instrumen. Hasil penelitian ini adalah hampir semua atribut layanan terdapat pada kuadran kedua yang berarti Pertahankan Kinerja yang Bagus (Keep Up The Good Work) dan hanya 2 atribut yang terdapat pada kuadran ketiga yang berarti Prioritas yang Rendah (Low Priority). Meski demikian, skor tingkat kepentingan lebih tinggi daripada skor tingkat kinerja, sehingga tetap diperlukan adanya perbaikan yang dapat diprioritaskan dengan melihat skor gap tertinggi.Tingkat kesenjangan yang paling tinggi diduduki oleh atribut “Informasi yang dihasilkan dari SIMPLe mempunyai manfaat yang besar bagi pengguna (user)” (-0,92), “Penggunaan media komputer yang lengkap dan berfungsi dengan baik” (-0,78), “Jaringan koneksi antar server berjalan dengan baik dan lancar sehingga tidak terjadi perbedaan data dalam pengoperasiannya” (-0,76)dan “Respon sistem SIMPLe dapat dilakukan dengan cepat dan lancar pada saat proses input dan output data” (-0,68).