Kondensor merupakan komponen dalam pembangkit yang sangat penting untuk mendinginkan fluida sampai terjadi perubahan fase dari fase uap menjadi fase cair. Fluida pendingin yang digunakan pada kondensor adalah air laut yang mengandung garam dan mineral serta membawa kotoran dan biota laut yang sangat kecil. Hal ini tentunya akan mempengaruhi tingkat kebersihan kondensor yang akan mengakibatkan proses perpindahan panas pada kondensor terganggu. Selain itu, belum dilakukannya cleaning pada kondensor akan menambah tingkat pengotor pada pipa-pipa kondensor. Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas kondensor berdasarkan periode operasi, hubungan efektivitas kondensor terhadap vakum kondensor dan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi efektivitas kondensor. Metode yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah menganalisis data kondensor yang diambil saat beroperasi antara bulan Januari 2010 hingga Maret 2012 di PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan PLTGU Cilegon. Perhitungan data menggunakan rumus perpindahan panas dan rumus dari HEI untuk menghitung efektivitas kondensor (cleanliness factor). Hasil analisis menunjukkan bahwa karakteristik efektivitas kondensor terhadap periode operasi semakin menurun dan efektivitas kondensor terhadap vakum kondensor adalah sebanding. Efektivitas tertinggi kondensor adalah 86,193% dan tekanan vakum kondensor -709,2 mmHg saat beroperasi pada bulan Januari 2010 dan efektivitas terendah adalah 67,512% dan tekanan vakum kondensor 702,5 mmHg saat beroperasi pada bulan Maret 2012. Penurunan efektivitas kondensor rata-rata per tiga bulan sebesar1,799%. Penurunan efektivitas ini disebabkan oleh tingkat pengotor yang semakin tinggi karena kualitas dari air laut dan kurangnya pemeliharaan.