PT. Indonesia Stanley Electric merupakan perusahaan yang begerak dalam bidang manufaktur yang memproduksi produk lampu kendaraan. Salah satu departemen di PT Indonesia Stanley Electric adalah departemen produksi yang memiliki  permasalahan pada proses produksi yang ada di section plastic injection pada proses injection molding dengan hasil produk headlamp lens tipe 22MY yaitu tidak tercapainya target produksi harian karena banyak timbul cacat produksi berupa NG Silver. Penyebab permasalahan adalah tidak adanya acuan mengenai temperature aktual cetakan, sehingga operator seringkali memulai proses produksi sebelum cetakan mencapai temperature standar sesuai work instruction. Penelitian ini bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan dari banyaknya kasus cacat produksi berupa NG Silver yang menyebabkan target produksi tidak tercapai. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Root Cause Analysis (RCA), solusi pemecahan permasalahan yang diberikan adalah dengan merancang sistem monitoring temperature dies dengan sensor thermocouple tipe J. Rancang bangun sistem monitoring dilakukan dengan menambah sensor ke dalam cetakan dan hasil pengukuran dari sensor akan ditampilkan secara kontinu dengan monitor sehingga operator dapat memantau temperature cetakan dengan jelas. Hasil rancang bangun sistem monitoring yakni mampu menurunkan jumlah cacat produk berupa NG Silver, berdasarkan data pengujian dari masing-masing 5 kali planning produksi sebelum dan sesudah adanya sistem monitoring, jumlah NG Silver mengalami penurunan dari 91 pcs menjadi 25 pcs atau sebanyak 72,5%.