Bencana banjir telah menjadi perhatian nasional, dikota Semarang sendiri kerap terjadi bencana banjir di
beberapa kawasan atau wilayah, terlebih apabila curah hujannya tinggi. Akibat yang ditimbulkan dari bencana ini
ialah menimbulkan dampak korban jiwa, terserang berbagai macam penyakit, rusaknya fasilitas umum dan juga rumah
warga sekitar sungai. Mikrokontroler digunakan sebagai otak dari sistem pendeteksi banjir yang nantinya akan
memproses dan membaca sensor JSN-SR04T terhadap permukaan air sungai, lalu informasi dari ketinggian air
tersebut akan ditampilkan melalui LCD. Buzzer akan berbunyi sebagai tanda peringatan siaga bencana alam, apabila
sensor membaca ketinggian air dan air melebihi batas normal yang seharusnya dan data tersebut juga akan dikirimkan
ke database hingga masyarakat dapat memantau nya secara realtime melalui website dan aplikasi yang disediakan.
Lokasi pengujian dilakukan di Lab Telkom Polines dan di Banjir kanal barat. Pada penelitian ini menghasilkan Rerata
Error (%) pengukuran ketinggian air sungai kaligarang sebesar 6,9% dan Rerata akurasi (%) pengukuran ketinggian
air sungai kaligarang sebesar 93,1%.