Edo Yogapasha, “Penerapan Metode Denial of Service pada Jammer untuk Sistem Seluler”, Tugas Akhir Sarjana Terapan Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang, di bawah bimbingan Bapak Dr. Eddy Triyono, H., Drs., S.T., M.T dan Bapak Abu Hasan, S.T., M.T., Oktober 2020, 77 halaman.
Pada era sekarang ini, teknologi komunikasi semakin berkembang. Berkembangnya teknologi ini menimbulkan beberapa gangguan. Gangguan suara panggilan masuk dan pemberitahuan lainnya itu timbul pada tempat yang tidak tepat, seperti : di dalam ruang rapat, ruang ujian, dan tempat ibadah, yang seharusnya gangguan tersebut tidak diinginkan.
Untuk menghentikan gangguan tersebut ada salah satu cara yaitu dengan menggunakan perangkat jammer. Salah satu teknik yang digunakan dalam jammer adalah Denial of Service atau sering disebut DoS. Pada teknik ini perangkat mengirimkan sinyal noise yang sama pada frekuensi kerja telepon seluler untuk menurunkan rasio sinyal noise (SNR, Signal to Noise Ratio) dari telepon seluler.
Pengujian yang akan dilakukan ada 3 yaitu pengujian pertama mengetahui daya keluaran jammer. Kemudian untuk pengujian kedua yaitu mengetahui tegangan pada rangkaian pengendali jammer. Pengujian terakhir mengetahui kualitas sinyal panggilan suara pada 3G/UMTS. Provider yang digunakan pada pengujian ini ada 4 provider, yaitu Telkomsel, Tri, XL, dan Indosat.
Dalam pengujian menggunakan TEMS jammer menurunkan nilai Ec/No menjadi kategori sangat buruk yaitu pada range -34 dB sampai -15 dB sehingga kualitas panggilan menjadi buruk. Penurunan nilai Ec/No saat jammer aktif paling banyak terjadi pada provider Tri yaitu sebesar -15,93 dB dan yang paling sedikit terjadi pada provider Indosat sebesar -10,38 dB.