Berkomunikasi adalah kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial. Dalam masyarakat, terdapat penyandang tunarungu dan tunawicara yang karena keterbatasan indera pendengaran dan pengucapan tidak dapat menggunakan bahasa lisan melainkan dengan bahasa isyarat yang sulit dipahami oleh masyarakat pada umumnya. Maka dari itu perlu dibuat desain alat yang dapat menerjemahkan bahasa isyarat dan dapat digunakan di mana saja untuk mempermudah komunikasi, khususnya penyandang tunarungu atau tunawicara dengan masyarakat yang tidak mengerti bahasa isyarat. Perbandingan dengan alat yang sudah dibuat sebelumnya menggunakan papan mikrokontroler Arduino Mega yang mempunyai dimensi besar dengan pengganti papan mikrokontroler Arduino Nano yang mempunyai dimensi kecil dan harga ekonomis dengan fungsi yang sudah dapat memproses alat yang akan dibuat, meningkatkan persentase kesesuaian alat dari sebelumnya 65 persen menjadi 95 persen. Dengan adanya alat ini dapat membuat penyandang tunarungu dan tunawicara mudah dalam berinteraksi dengan masyarakat, untuk media yang dapat digunakan sebagai alat peraga salah satunya adalah sarung tangan dengan sensor fleksi untuk membaca gerakan yang diproses oleh papan mikrokontroler Arduino Nano menjadi luaran suara melalui sepiker. Kendala yang dialami adalah perbedaan gerakan 5 jari pada setiap manusia dengan 3 kombinasi gerakan setiap jari membentuk sudut 0̊, 45̊, 90̊ menghasilkan 196 gerakan yang dapat dilakukan dan 47 gerakan yang tidak dapat dilakukan.