Jaringan jalan mempunyai peranan yang strategis dan penting dalam pembangunan, untuk itu harus dikelola dengan baik agar dapat berfungsi sebagaimana yang diharapkan. Sesuai dengan kondisi sekarang banyak ditemui penurunan kondisi yang disebabkan oleh terjadinya kerusakan pada perkerasan jalan. Diperlukan perawatan serta perbaikan yang tepat sesuai dengan kondisi kerusakan serta karakteristik jalan tersebut. Pada penelitian ini penulis akan meninjau ruas jalan Pantura Kendal - Semarang yang mengalami kerusakan, tepatnya di kecamatan Tugu dengan panjang +/- 2,2 Km. Metode yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan data primer berupa hasil survei kerusakan jalan. Teknik perbaikan serta perawatan didasarkan oleh hasil kajian menggunakan dua metode yaitu metode Bina Marga dan PCI. Pada metode Bina Marga diperoleh urutan nilai prioritas 0 sampai dengan lebih dari 7 untuk menentukan jenis perawatan jalan yang sesuai, sedangkan pada PCI menilai kondisi perkerasan jalan dari 0 hingga 100. Diperoleh perbedaan hasil pada perhitungan kedua metode, ditinjau dari jenis / tipe pemeliharaan yang dilakukan, pada metode PCI ( Pavement Condition Index ) terdapat 10 segmen yang harus dimasukkan ke dalam program rehabilitasi jalan dan pada metode Bina Marga hanya Terdapat 3 segmen yang harus di masukkan ke dalam program rehabilitasi. Hal ini dapat terjadi karena dalam pelaksanaanya pada Metode PCI memuat jenis kerusakan jalan yang lebih banyak di bandingkan jenis kerusakan yang di muat pada Metode Bina Marga, sehingga diperoleh kondisi kerusakan yang lebih banyak pada metode PCI dibanding dengan Metode Bina Marga