Pemerintah Kota Semarang dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah dituntut untuk menjalankannya secara efektif, efisien, dan mandiri. Namun dalam pelaksanaannya, terdapat permasalahan dalam pencapaian target pendapatan dan belanja daerahnya. Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk menganalisis Kinerja Keuangan Pemerintah Kota Semarang tahun 2016-2019. Analisis kinerja keuangan atas pendapatan daerah dilakukan melalui analisis varians pendapatan, analisis pertumbuhan pendapatan dan analisis rasio keuangan. Dan analisis kinerja keuangan atas belanja daerah dilakukan melalui analisis varians belanja, analisis pertumbuhan belanja dan analisis keserasian belanja. Melalui analisis tersebut, kinerja keuangan atas pendapatan daerah Kota Semarang tahun 2016-2019 dinilai baik. Varians pendapatan menunjukkan bahwa pemerintah Kota Semarang mampu merealisasi anggaran pendapatannya secara optimal. Tingkat realisasi setiap tahun mengalami pertumbuhan positif. Tingkat derajat desentralisasi menunjuk pada hasil penilaian baik. Kota Semarang memiliki ketergantungan keuangan daerah yang cukup tinggi, namun disamping itu rasio kemandiriannya dalam memperoleh PAD memiliki pola hubungan delegatif yang berarti pemerintah Kota Semarang mampu menjalankan otonomi daerahnya secara mandiri tanpa campur tangan pemerintah pusat. Sedangkan untuk analisis belanja, menunjukkan hasil yang kurang baik. Pemerintah Kota Semarang merealisasikan belanja di bawah anggaran dan tingkat pertumbuhan belanja di tahun 2017 menunjukkan bahwa terjadi pemborosan. Tingkat keserasian belanja juga dinilai tidak proporsional karena Pemerintah Kota Semarang lebih cenderung mengalokasikan belanjanya untuk investasi jangka panjang atau menengah.