Detail Cantuman
Pencarian Spesifik![No image available for this title](./images/default/image.png)
SKRIPSI
Analisa Akurasi Sensor pada Implementasi Prototipe Pendeteksi tanah Longsor Berbasis Wireless Sensor Network
Menurut DIBI BNPB (Data dan Informasi Bencana Indonesia Badan Nasional Penanggulangan Bencana) sampai tanggal 21 Januari 2019 terjadi total 241 kejadian bencana alam, dengan total kejadian bencana tanah longsor sebanyak 55 kejadian, bencana tanah longsor menduduki peringkat ketiga dengan presentase 22,82%. Bencana tanah longsor paling tinggi terjadi di Propinsi Jawa Tengah dengan total 29 kejadian. Sebagai solusi untuk mengurangi timbulnya korban jiwa akibat bencana tanah longsor, telah dilakukan perancangan alat pendeteksi tanah longsor menggunakan, Detektor Curah Hujan dan Detektor Kadar Air Tanah dengan hasil yang kurang maksimal. Untuk menyempurnakan prototipe tersebut dari segi alogaritma pengukuran maka dibuatlah penelitian ini. Detektor Curah Hujan dibuat menggunkan sensor Hall Effect KY003 dan Detektor Kadar Air Tanah menggunakan sensor Hygrometer YL-69 dan DFRobot Capacitive Soil Moisture. Error pengukuran Curah Hujan sebesar 10,925%. Error pengukuran Kadar Air menggunakan sensor Hygrometer YL-69 sebesar 7,0016455% sedangkan menggunkan sensor DFRobot Capacitive Soil Moisture sebesar 7,1649833%. Perbandingan pengujian longsor antara kondisi pada sistem dan kondisi sesuai referensi mendapatkan rata- rata error pengukuran sebesar 18.75%
Menurut DIBI BNPB (Data dan Informasi Bencana Indonesia Badan Nasional Penanggulangan Bencana) sampai tanggal 21 Januari 2019 terjadi total 241 kejadian bencana alam, dengan total kejadian bencana tanah longsor sebanyak 55 kejadian, bencana tanah longsor menduduki peringkat ketiga dengan presentase 22,82%. Bencana tanah longsor paling tinggi terjadi di Propinsi Jawa Tengah dengan total 29 kejadian. Sebagai solusi untuk mengurangi timbulnya korban jiwa akibat bencana tanah longsor, telah dilakukan perancangan alat pendeteksi tanah longsor menggunakan, Detektor Curah Hujan dan Detektor Kadar Air Tanah dengan hasil yang kurang maksimal. Untuk menyempurnakan prototipe tersebut dari segi alogaritma pengukuran maka dibuatlah penelitian ini. Detektor Curah Hujan dibuat menggunkan sensor Hall Effect KY003 dan Detektor Kadar Air Tanah menggunakan sensor Hygrometer YL-69 dan DFRobot Capacitive Soil Moisture. Error pengukuran Curah Hujan sebesar 10,925%. Error pengukuran Kadar Air menggunakan sensor Hygrometer YL-69 sebesar 7,0016455% sedangkan menggunkan sensor DFRobot Capacitive Soil Moisture sebesar 7,1649833%. Perbandingan pengujian longsor antara kondisi pada sistem dan kondisi sesuai referensi mendapatkan rata- rata error pengukuran sebesar 18.75%
Hartisa Mufuda "Analisis Akurasi Sensor Pada Implementasi Prototipe Pendeteksi Tanah Longsor Berbasis Wireless Sensor Network” Tugas Akhir Sarjana Terapan Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang, dibawah bimbingan Dr. Amin Suharjono, S.T., M.T. dan Agus Rochadi, S.T., M.M.
Menurut DIBI BNPB (Data dan Informasi Bencana Indonesia Badan Nasional Penanggulangan Bencana) sampai tanggal 21 Januari 2019 terjadi total 241 kejadian bencana alam, dengan total kejadian bencana tanah longsor sebanyak 55 kejadian, bencana tanah longsor menduduki peringkat ketiga dengan presentase 22,82%. Bencana tanah longsor paling tinggi terjadi di Propinsi Jawa Tengah dengan total 29 kejadian. Sebagai solusi untuk mengurangi timbulnya korban jiwa akibat bencana tanah longsor, telah dilakukan perancangan alat pendeteksi tanah longsor menggunakan, Detektor Curah Hujan dan Detektor Kadar Air Tanah dengan hasil yang kurang maksimal. Untuk menyempurnakan prototipe tersebut dari segi alogaritma pengukuran maka dibuatlah penelitian ini. Detektor Curah Hujan dibuat menggunkan sensor Hall Effect KY003 dan Detektor Kadar Air Tanah menggunakan sensor Hygrometer YL-69 dan DFRobot Capacitive Soil Moisture. Error pengukuran Curah Hujan sebesar 10,925%. Error pengukuran Kadar Air menggunakan sensor Hygrometer YL-69 sebesar 7,0016455% sedangkan menggunkan sensor DFRobot Capacitive Soil Moisture sebesar 7,1649833%. Perbandingan pengujian longsor antara kondisi pada sistem dan kondisi sesuai referensi mendapatkan rata- rata error pengukuran sebesar 18.75%
Ketersediaan
TE043.2019 | TE 043 HAR a 2019 C.1 | PERPUS POLINES (TA) | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
TE 043
|
Penerbit | Polines : Semarang., 2019 |
Deskripsi Fisik |
xvi, 67 hal.; 29,5 cm.
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
NONE
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek | |
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
HARTISA, Mufuda
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain