Dari tahun 2014 hingga 2018 terjadi peningkatan permintaan jasa pelayanan petikemas di Terminal Petikemas Semarang hingga 420.000 box, dan semakin berjalannya waktu permintaan ini semakin bertambah diiringi dengan pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah. Penelitian ini diperlukan untuk perencanaan pelayanan dan fasilitas di Terminal Petikemas Semarang agar mampu memenuhi permintaan tersebut. Metode yang digunakan adalah metode Peramalan dengan analisis Trend Linier, sehingga dihasilkan persamaan Y’ = 53456,06 + 227,703x untuk peramalan Arus Petikemas Ekspor dan Impor pada 10 tahun yang akan datang. Hasil peramalan Arus Petikemas Ekspor dan Impor digunakan untuk menghitung Utilitas mesin bongkar muat yaitu Container Crane dan Rubber Tyred Gantry pada 10 tahun yang akan datang, dan pada tahun berapa rata-rata maksimal Yard Occupancy Ratio di Terminal Petikemas Semarang. Dari perhitungan tersebut didapatkan hasil Utilitas mesin bongkar muat 7 unit Container Crane dan 16 unit Rubber Tyred Gantry masih layak membantu proses bongkar muat petikemas pada 10 tahun yang akan datang, dan lapangan penumpukan seluas 18.490 m² milik Terminal Petikemas Semarang dapat menampung permintaan jasa layanan petikemas maksimal pada bulan November tahun 2049 dengan Arus Petikemas Ekspor dan Impor sebesar 1690727 TEU’S pada Dwelling Time maksimal 7 hari, dengan nilai YOR maksimal 59,0273%.