sebagai peralatan proteksi jaringan. Recloser terletak pada tiang K2-621/84, dan Sectionalizer terletak pada tiang K2-621/312.. Menurut Pedoman Operasi Sistem 20 kV Gardu Induk Se-Jawa Tengah & DIY No.01/APB-APD-AREA/2017 Untuk trafo 60 MVA jarak HighSet2 2,5 km. Sedangkan Recloser K2-621/84 terletak pada jarak 3,8 kms. Menurut data rekap gangguan penyulang PWI-10 sering terjadi gangguan pada jarak antara 3 – 3,5 kms. Apabila Recloser masih tetap berada pada jarak 3,8 kms maka Recloser tersebut tidak dapat mengatasi gangguan yang terjadi pada jarak 3 -3,5 kms dan akan mengakibatkan padamnya Cicuit Breaker. Cicuit Breaker yang sering trip akan lebih mudah rusak. Maka perlu dilakukannya relokasi Recloser dan setting ulang pada peralatan proteksi yang ada pada penyulang PWI-10. Dengan setting rele OCR Circuit Breaker pada zona Highset2 yang sebelumnya sebesar 7600 A menjadi 8313 A, pada zona Highset1 yang sebelumnya sebesar 3444 A menjadi 3460 A, pada zona TD arus settingnya tetap sama yaitu 480 A dengan TMS 0,25. Untuk setting rele GFR Circuit Breaker pada zona Highset2 yang sebelumnya sebesar 4860 A menjadi 5715 A, pada zona Highset1 arus settingnya tetap sama yaitu 2598 A, pada zona TD arus settingnya tetap sama yaitu 198 A dengan TMS yang sebelumnya 0,33 menjadi 0,3. Untuk setting rele OCR Recloser pada zona HCL arus settingnya tetap sama yaitu 2500 A, pada zona HCT yang sebelumnya sebesar 1600 A menjadi 1660 A, pada zona TD arus settingnya tetap sama yaitu 380 A dengan TMS yang sebelumnya 0,08 menjadi 0,12. Untuk setting rele GFR Recloser pada zona HCL yang sebelumnya sebesar 2500 A menjadi 1220 A, pada zona HCT arus setting yang sebelemnya sebesar 850 A menjadi 780 A, pada zona TD arus settingnya tetap sama yaitu 130 A dengan TMS yang sebelumnya 0,14 menjadi 0,15. Oleh karena itu, pembuatan simulator koordinasi kerja PMT, Recloser, dan Sectionalizer pada penyulang PWI- 10 Gardu Induk Purwodadi ini ditujukan untuk memberikan koordinasi ulang pada penyulang PWI-10 dengan memindahkan Recloser yang semula pada jarak 3,8 kms dipindahkan ke jarak 3 kms. Hasil dari relokasi Recloser dan setting ulang pada peralatan proteksi Penyulang PWI-10 ini Recloser dapat mengatasi apabila terdapat gangguan pada jarak 3-3,5 kms sehingga dapat mengoptimalkan kerja dari Cicuit Breaker. Nilai arus gangguan hubung singkat satu fasa ketanah, antar-fasa, dan tiga fasa dilakukan untuk memberikan data pada simulator sekaligus untuk mencari waktu kerja pengaman ketika terjadi gangguan. Semakin besar nilai arus gangguan maka semakin cepat waktu pengaman. Koordinasi kerja dari peralatan pengaman yang sudah didapatkan akan ditampilkan pada simulator yang menggunakan PLC berbasis SCADA. Dari hasil perhitungan dan Analisa apabila terjadi gangguan pada titik 4% (1,34 kms) dengan arus hubung singkat antar fasa sebesar 7532 A maka yang bekerja adalah Circuit Breaker dengan setting waktu instan 0,0 detik. Untuk gangguan 10% (3,3 kms) dengan arus hubung singkat antar fasa sebesar 5002 A maka yang bekerja adalah Recloser dengan setting waktu instan 0,0 detik. Untuk gangguan 40% (13,4 kms) dengan arus hubung singkat antar fasa sebesar 1845 A maka yang akan bekerja adalah Recloser dengan settingan waktu definite 0,3 detik. Untuk gangguan 70% (23,4 kms) dengan arus hubung singkat antar fasa sebesar 1130 A maka yang akan bekerja adalah Recloser dengan settingan waktu TD (Time Dial) 0,7624 detik. Semakin dekat posisi pengaman dengan Gardu Induk, maka setting waktu yang diberikan semakin lama. Sehingga bila terjadi gangguan, daerah yang padam dapat diminimalisasi.