Aulia Asha Normawati, “Analisis Performansi Protokol CoAP (Constrained Application Protocol) pada Pengukuran Suhu”, Tugas Akhir S.Tr. Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang, di bawah bimbingan Dr. Sidiq Syamsul Hidayat, S.T., M.T. dan Ari Sriyanto Nugroho, S.T., M.T., M.Sc., Juli 2019, 154 halaman. Jaringan sensor nirkabel terdiri dari node sensor dan gateway. Node sensor mengambil pengukuran terhadap kondisi lingkungan dan mengirim data hasil pengukuran menuju gateway. Kemudian gateway mengirim data hasil pengukuran menuju server/broker. Selain itu, ada hal yang ikut andil pada jaringan sensor nirkabel. Hal itu adalah performansi suatu jaringan sensor nirkabel tersebut. Sistem ini berupa sensor DS18B20 yang terhubung ke NodeMCU ESP8266 dan Raspberry Pi 3 Model B. Hasil pengukuran sensor ditampilkan dalam website. Komunikasi antara NodeMCU ESP8266 dan Raspberry Pi 3 menggunakan protokol CoAP. Sistem ini diuji dengan membandingkan antara sistem yang menggunakan protokol CoAP dan sistem yang menggunakan protokol MQTT dalam kondisi memiliki satu node dan dalam kondisi indoor NLOS. Komunikasi sistem direkam oleh aplikasi Wireshark. Pada hasil rekam aplikasi Wireshark, dapat ditentukan QoS protokol CoAP pada parameter delay, throughput, jitter, dan packet loss. Hasil pengujian menunjukkan bahwa parameter QoS delay dalam protokol CoAP lebih tinggi dari pada protokol MQTT. ParameterQoS throughput dalam protokol CoAP lebih rendah dari pada protokol MQTT. Parameter QoS jitter dalam protokol CoAP lebih tinggi dari pada protokol MQTT. Parameter QoS packet loss dalam protokol CoAP sama rendahnya dengan protokol MQTT. Hasil pengukuran suhu pada sensor DS18B20 dapat diakses dan diamati melalui situs website melalui koneksi internet.