Sengkang merupakan suatu komponen pembentuk kontruksi bangunan yang berperan

sebagai penguat konstruksi dan penahan gaya geser. Sengkang diperlukan dalam sebuah

konstruksi untuk membentuk sebuah balok beton. Dewasa ini produksi sengkang

dipasaran menggunakan metode bending manual oleh bengkel pengrajin sengkang.

Proses produksi sengkang dengan cara bending, membentuk sudut 90° dan membentuk

kait sengkang sebesar 135°, menghasilkan sengkang sebanyak 300 buah per jam. Pada

umumnya sengkang yang diproduksi untuk konstruksi rumah hunian berukuran 9 cm x 9

cm dengan diameter bahan 4 mm – 6 mm. Untuk meningkatkan kapasitas produksi

sengkang, maka dibutuhkan sistem mekanisasi menggunakan mesin. Tugas akhir ini

merancang mesin pembuat sengkang mekanis dengan kapasitas produksi 720 buah per

jam. Tahap pembuatan mesin ini meliputi perancangan dan pembuatan gambar kerja,

proses pengerjaan dan perakitan mesin, serta proses pengujian mesin yang dilakukan di

kota Surakarta pada bulan Juni-Agustus 2018. Sistem kerja mesin menggunakan daya

dari motor listrik 1,5 HP yang dihubungkan dengan sistem transmisi penurun putaran.

Selanjutnya dihubungkan ke piringan utama yang menghasilkan output putaran sebesar

11,52 rpm. Piringan utama berperan sebagai penarik bahan, penekuk bahan, dan

pemotong bahan sekaligus dalam satu siklus yang kontinyu. Langkah kerja untuk

membuat sengkang dengan sistem mekanis ini cukup sederhana, hanya dengan

memasukkan bahan kedalam roller penarik, selanjutnya menghidupkan mesin dan secara

otomatis mesin akan menarik, menekuk, dan memotong bahan secara bergantian dan

kontinyu. Spesifikasi mesin pembuat sengkang mekanis mempunyai panjang 1 m, lebar

0,4 m, dan tinggi 0,7 m dengan dimensi ukuran sengkang sebesar 9 cm x 9 cm dan

kemampuan maksimal produksi untuk bahan berdiameter 5 mm. Kapasitas produksi 720

buah per jam dengan tingkat keberhasilan 50%.