Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran dan pemahaman tentang prosedur penanganan barang impor berstatus barang tidak dikuasai. Metode deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan penyebab barang impor yang ditetapkan sebagai barang tidak dikuasai, prosedur penanganan yang dilakukan oleh Kantor Bea dan Cukai Tanjung Emas, dan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh importir untuk menyelesaikan barang tidak dikuasai. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini didasarkan pada wawancara, observasi, dan studi pustaka. Hasil dari pengumpulan data menunjukkan bahwa barang-barang impor yang ditetapkan sebagai barang tidak dikuasai disebabkan karena importir tidak mengeluarkan barang impornya dari tempat penimbunan sementara lebih dari 30 hari. Kemudian prosedur penanganan barang tidak dikuasai yaitu meliputi pemindahan, penyimpanan, layanan penyelesaian, dan penentuan peruntukan yaitu lelang, pemusnahan, penghibahan, dan lain sebagainya. Selanjutnya untuk importir yang ingin melakukan penyelesaian atas barang tidak dikuasai, dapat mengajukan permohonan pembatalan status barang tidak dikuasai yang dilanjutkan oleh rangkaian tahapan berikutnya. Melalui penelitian ini disarankan kepada importir untuk memenuhi izin impor dan kewajiban pabean dengan baik sehingga permasalahan mengenai barang tidak dikuasai dapat dihindari.