Pada zaman sekarang aktivitas manusia terus meningkat, ini berarti kebutuhan energi listrik masyarakat pun meningkat. Tetapi manusia harus memaksimalkan pemanfaatan energi terbarukan sebagai alternatif karena menipis nya persediaan minyak bumi di Indonesia. Demi mendukung Program Green Building pada Gedung Bengkel Listrik Politeknik Negeri Semarang maka dirancanglah serta di realisaikan dalam Proyek Tugas Akhir yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Pembangkit ini menggunakan energi matahari sebagai sumber pembangkit yang kemudian diserap oleh panel surya. Alat ini juga dapat digunakan sebagai teknologi PLTH (Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid) yaitu dengan menggabungkan 2 sumber pembangkit, diantaranya listrik dari PLN dan backup daya atau PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya). Hal ini bertujuan untuk menghemat penggunaan listrik serta biaya yang dikeluarkan dari PLN, sehingga menggunakan sistem hibrid atau penggabungan. PLTH ini dibuat untuk mensuplai beban pada laboratorium bengkel listrik Polines. Pada Perencanaan direncanakan bahwa untuk Energi senilai 3400 Wh didapatkan % Supply senilai 20% atau 688 Wh. dan nilai energi yang dibangkitkan oleh 900Wp dari efisiensi 15,4% adalah 693 Wh. Sedangkan untuk Backup mampu mensuplay senilai 4800wh. Pada Pengujian Backup, menggunakan Setting DOD atau Depth of Discharge pada nilai 25% sehingga dari kapasitas maksimum baterai 4800 Wh hanya dapat digunakan senilai 3600Wh. Selain itu, hasil pengukuran besaran listrik pun dapat dilihat dan dimonitoring melalui display PC dan inverter. PLTS dilengkapi dengan 4 buah baterai yang akan digunakan sebagai backup daya jika sumber PLTS maupun sumber PLN mati. Sistem ini akan dimanfaatkan sebagai alat penghematan dari penggunaan daya sumber PLN. Pada Gedung Bengkel Listrik Politeknik Negeri Semarang ini nanti nya semua beban akan di otomasi dan di kontrol serta di monitor melalui PLC dan program SCADA.