Angklung adalah alat musik multitonal (bernada ganda) yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat Sunda di Pulau Jawa bagian barat. Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil. Akan tetapi kepopuleran angklung saat ini mulai terkikis dan meskipun telah banyak aplikasi angklung yang beredar di PlayStore akan tetapi aplikasi tersebut masih terbatas pada satu oktaf atau delapan nada dan belum ada perekam. Tujuan dari tugas akhir ini adalah membuat aplikasi musik orkestra angklung multi oktaf berbasis android dengan memanfaatkan sensor accelerometer yang diberi nama ANGDID. Aplikasi ini mampu memainkan 2.5 oktaf atau sebanyak 18 nada angklung dan dapat merekam lagu yang dimainkan bersama-sama. Selain itu dibuat sistem orkestra Angklung menggunakan teknologi mixer untuk menggabungkan suara dari beberapa perangkat Android. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi waterfall, dimana dalam metodologi ini setiap langkah penelitian dilakukan secara berurutan, mulai dari tahapan Analysis, Design, Implementation, Testing, dan Maintenance. Perancangan sistem menggunakan model UML Use Case. Pembangunan sistem menggunakan Adobe Animate dan menggunakan bahasa pemrograman ActionScript3. Pengujian sistem dilakukan dengan menguji setiap fungsi yang terdapat pada aplikasi pada 3 perangkat Android dengan tiga tipe sistem operasi yang berbeda yaitu JellyBean, KitKat dan Lollipop. Sistem ini telah diuji coba dengan hasil tingkat kepuasan pengguna sebesar 82,8 %.