Perkembangan konstruksi yang semakin pesat mengakibatkan kebutuhan akan bahan bangunan untuk konstruksi bangunan turut meningkat. Kayu salah satunya. Untuk mengatasi masalah tersebut salah satu caranya adalah efisiensi penggunaan kayu dengan cara memberi perlakuan khusus yaitu di laminasi. Perlu adanya perlakuan khusus untuk meningkatkan kekuatan balok kayu laminasi dengan dilakukan pemberian bahan tambah berupa serat karung goni. Tujuan dari penelitian ini adalah pemanfaatan limbah kayu kruing dengan dimensi tipis-tipis sebagai balok kayu laminasi, pemanfaatan limbah serat karung goni sekaligus pengaruhnya terhadap kuat lentur balok laminasi kayu kruing, menganalisis batas kuat lentur balok laminasi kayu kruing dengan penambahan serat karung goni. Ruang lingkup penelitian laminasi yang ditinjau adalah secara horizontal, yang diteliti adalah pengujian kuat lentur, kayu yang ditinjau adalah kayu kruing, lem yang digunakan adalah Poly Vynil Acetate (PVA). Benda uji dibuat dengan dua buah variasi A dan B dengan ukuran 5 cm x 10 cm x 100 cm. Dengan variasi A berupa balok laminasi biasa sedangkan variasi B balok laminasi namun ditambahkan serat karung goni. Dari pegujian diperoleh hasil kuat lentur balok utuh kayu kruing terbesar adalah 807,240 kg/