PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang merupakan salah satu perusahaan Badan Milik Usaha Negara (BUMN) yang bergerak penyedia layanan prasarana perhubungan laut. Dalam mengukur Aspek keuangan perusahaan BUMN, maka perlu dilakukan suatu penganalisaan laporan keuangan. Penganalisaan laporan keuangan bertujuan untuk mempermudah penyampaian informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan kepada pemerintah selaku pengawas dan pemilik saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pihak manajemen, serta manajer. PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang dalam menganlisa laporan keuangan menggunakan rasio BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) dan tidak dibuat dalam bentuk laporan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang tahun 2005-2014. Analisis yang digunakan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor: KEP-100/MBU/2002 untuk menilai aspek keuangan perusahaan. Aspek keuangan dinilai dengan menggunakan tujuh indikator yaitu ROI, ROE, Rasio Kas, Rasio Lancar, Collection Periods, Perputaran Persediaan, Total Assets Turn Over, Total Modal Sendiri terhadap Total Aktiva. Perkembangan kinerja keuangan PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang dengan bertumpu pada akumulais bobot penilaian menunjukkan kinerja yang cenderung mengalami penurunan. Pada tahun 2005-2011, menunjukkan bahwa perusahaan selalu mendapatkan perdikat sehat kategori A. Namun pada tahun 2012-2014, penilaian kinerja keuangan perusahaan menurun dengan mendapatkan predikat kurang sehat kategori BBB. Kata Kunci: Kinerja keuangan, kinerja perusahaan, analisis rasio keuangan, Likuiditas, solvabilitas, rentabilitas,